Pantun

PANTUN JENAKA & LUCU

Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan

Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua
Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar
Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia
Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa
Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja
Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik
Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah
Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur
Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris
Hujan angin bercampur badai
Hujam reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai
Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli
Tamasya ke kota Bogor
Jangan lupa ke Kebun Raya
Meski kau sudah tersohor
Jangan lupakan ayah bunda
Gajah perang melawan gajah
Seekor pelanduk mati di tengah
Jika kau tiada masuk sekolah
Ayah bunda pastilah resah
Kain tenun dari Sumbawa
Kain batik dari Pekalongan
Jika ingin jadi mahasiswa
Sekolah Dasar jangan diabaikan
Merah warna buah tomat
Membuat sayur terasa nikmat
Beta ingin mencari sahabat
Agar hidup punya manfaat
Tinggi batang pohon jambu
Tumbuh di sisi pohon mangga
Engkau dan aku adalah satu
Bersahabat dalam suka duka
Pohon ceri subur tumbuhnya
Petik buahnya masukkan kantong
Saling memberi saling menerima
Saling bantu tolong menolong
Pergi ke Medan membeli ulos
Singgah di kedai membeli gulai
Jangan ajak aku membolos
Dorong aku jadi anak pandai
Jika ke kota beli kain kaca
Beli pita dua seuntai
Rajin menulis rajin membaca
Itu pertanda anak yang pandai
Di sana gunung di sini gunung
Di tengah-tengah gunung Rajabasa
Ke sana bingung ke situ bingung
Lebih baik ke sekolah saja
Kau mandi aku pun mandi
Kau renang aku pun renang
Jika kawan mampu mandiri
Beta pasti merasa senang
Bulu cenderawasih berkilauan
Burung merak sering menari
Walau kawan anak perantauan
Sidah jadi saudara sendiri
Sumber : http://orb.web.id
 
Buah mangga buah manggis
Ternyata ada cewek manis
Buah manggis buah pepaya
Cewek manis siapa yang punya
Perut melilit makan jengkol
Orang pelit doyan miscoll
Ada tuyul ketemuan
Ada juga kuntilanak
Kalau kamu takut begituan
Udah aja jadi anak
Pergi ke pasar naik onta
Membeli anting intan permata
Gak peduli situ udah tua
Yang penting saling mencinta
Dulu delman
Sekarang dokar
Dulu teman
Sekarang pacar
Apa guna berkain batik
Kalau tidak memakai capal
Apa guna beristeri cantik
Kalau tidak pandai menumbuk sambal
Ke bali bertemu bayu
Sekalian membeli pernak-pernik
Kalau kamu pintar merayu
Rayulah cewe cantik
Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall pulsa sedikit
Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding
Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Saya botak minta dikepang
Disini bingung, disana linglung
Emangnya enak, engga nyambung
Jauh di mata, dekat dihati
Jauh di hati, dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Makan kue, minum sekoteng
Gue emang ganteng
Ada harta tidak terjaga
Ada peti tidak terkunci
Bahana cinta anak remaja
Sekejap kasih sekejap benci
Beli kain warnanya merah
Dari kediri pakenya batik
Digodain jangan marah
Salah sendiri punya wajah cantik
Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren
Pak Dulloh pergi ke Bali
Melihat bule sedang menari
Aduh pantaslah kau bau sekali
Kau belum mandi lima hari
Buat apa panen kelapa
Kalau belum tumbuh tunas
Buat apa membeli vespa
Cicilan kompor saja belum lunas
Jalan-jalan bersama kakak
Ditengah jalan lihat kepompong
Aku tertawa terbahak-bahak
Melihat kucing makan kedongdong
Pok amai-amai
Belalang kupu-kupu
Bertepuk adik pandai
Malam nanti upah susu
Hujan turun rintik-rintik
Duduk berdua di teras rumah
Ingin punya cewek cantik
Syaratnya rumah dan mobil mewah
Burung Kakak Tua
Hinggap di jendela
Nenek sudah tua
Giginya tingal dua
Burung Kakak Tua
Ada anak empat
Nenek sudah tua
Jalan pakai tongkat
Geylang si paku Geylang
Geylang si rama-rama
Pulang marilah pulang
Marilah pulang bersama-sama
Ada orang sedang menembakkan rudal
Ujung rudal dipasang 1000 bom nuklir
Ketika saya sudah sampai di mall
Ternyata di sana sudah banjir
Mengikuti adik membeli mainan
Mengikuti mama membeli bedak
Baru pulang berwisata dari ragunan
Ada yang mengikuti yaitu badak
Hujan-hujan enaknya minum kopi kapal api
Panas-panas enaknya makan roti pakai kismis
Tak tersangka melihat orang memakai topi
Setelah melihat yang memakainya cewe manis
Pergi ke Giant membeli papan
Di atas meja ada pensil muntul
Jika kamu ingin pergi ke hutan
Hati-hati dikejar macan tutul
Ada mobil ada tas
Ada manusia ada motor
Ada monyet yang sepatunya lepas
Lama-lama kakinya akan kotor
Melihat nenek memakai gigi palsu
Saya yakin ia mau memakan pepaya
Tak tersangka kau ingin melihat susu
Susu yang berada di dalam kebaya
Anak gadis anak janda
Pergi kepasar membeli kedondong
Ane permisi numpang nanya
Kirimin pantun jenaka buat ane dong


jangan suka menulis di atas kaca
menulislah diatas meja
janganlah menangis karena cinta
menangislah karena dosa

karung hilang dikasih semen
ditinggal ayam satu kabur
gimana ente dibilang cemen
dikasih cendol malah kabur

Malam hari main kulintang
ditemani sobat sobat tersayang
gimana hati kagak bimbang
Kepala botak minta dikepang

burung perkutut
burung kutilang
kamu kentut
gak bilang bilang

seorang anak bernyanyi ria
sambil bernyanyi menari pula
siapa yang tidak bakal tertawa
disangka waras ternyata gila

Limau purut di tepi rawa
Buah diranting belum masak
Sakit perut sebab tertawa
Melihat kucing duduk berbedak

Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall pulsa sedikit

Buah kedondong Biji selasih
Dulu bencong sekarang masihhhhhh

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeee!

makan kue, minum sekoteng
ternyata gue emang ganteng

Baju baru dipake sayang
beli dimall pake atm mandiri
knapa semua pada kabur sayang
itu karena kamu belum mandi

kalo mau menanam padi
paling pas saat cuaca berawan

Aku memang belum mandi
tapi tetap cantik rupawan

Pergi ke pasar naik onta
Membeli anting intan permata
Gak peduli situ udah tua
Yang penting saling mencinta

Buah Jeruk Buah Kedongdong
Muke loe kayak kedongdong

Buah kedongdong buah manggis
walo muka kayak gerandong, yang penting artis

Jaka Sembung bawa Golok
Mau di Asah

Buah belimbing buah rambutan
itu kumis apa hutan...

Orang sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya

dari mana datanya lintah
dari sawah turun ke kali
dari mana datangya cinta
dari mata turun ke hati

Beli aspirin obat mata
anak kuda di pingir kali
biar miskin aku tetap cinta
karna harta gampang di cari

lupa sama tuhan, itu dosa
lupa sama temen, sudahbiasa
lupa sama kamu, mana bisa..??!

Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah memberi komentar